Skip to content

Commit

Permalink
Update Daily Devotional
Browse files Browse the repository at this point in the history
  • Loading branch information
github-actions[bot] committed Sep 4, 2024
1 parent 3bd1313 commit da1ce37
Showing 1 changed file with 3 additions and 5 deletions.
8 changes: 3 additions & 5 deletions README.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,11 +1,9 @@

# Jantung hatiku. [[Kidung Agung 1:7](http://alkitab.sabda.org/?Kidung%20Agung%201:7)]
# Aku mau, jadilah engkau tahir. [[Markus 1:41](http://alkitab.sabda.org/?Markus%201:41)]

![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg)

> Selasa, 3 September 2024
> Rabu, 4 September 2024
Adalah baik jika kita bisa, tanpa “jikalau” atau “tetapi”, mengatakan kepada Tuhan Yesus — “jantung hatiku.” Banyak yang hanya dapat berkata tentang Yesus bahwa mereka berharap mereka mencintai Dia; mereka percaya mereka mencintai Dia; tetapi hanya pengalaman yang miskin dan dangkal yang akan puas untuk diam di sana. Tidak seorang pun seharusnya memberi jiwanya istirahat sampai ia merasa cukup yakin tentang hal yang begitu penting dan vital ini. Kita tidak seharusnya puas dengan pengharapan yang dangkal bahwa Yesus mencintai kita, maupun oleh kepercayaan kosong bahwa kita mencintai Dia. Orang kudus zaman dahulu pada umumnya tidak berbicara dengan “tetapi,” dan “jikalau,” dan “berharap,” dan “percaya,” namun mereka berkata secara positif dan gamblang. “Aku tahu kepada siapa aku percaya,” [[2 Tim 1:12](http://alkitab.sabda.org/?2%20Tim%201:12)] kata Paulus. “Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,” [[Ayub 19:25](http://alkitab.sabda.org/?Ayub%2019:25)] kata Ayub. Perolehlah pengetahuan yang positif mengenai cintamu kepada Yesus, dan janganlah puas sampai engkau bisa berbicara tentang ketertarikanmu kepada-Nya sebagai realitas, yang mana engkau sudah memastikannya ketika engkau sudah menerima kesaksian Roh Kudus dan meterai-Nya pada jiwamu melalui iman.

Cinta sejati kepada Kristus sudah pasti adalah pekerjaan Roh Kudus, dan harus dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus. Dia adalah penggerak [efficient cause]-nya; namun alasan logis mengapa kita mencintai Yesus berada pada Yesus sendiri. Mengapa kita mencintai Yesus? Karena Ia terlebih dahulu mencintai kita. Mengapa kita mencintai Yesus? Karena Ia “memberikan diri-Nya untuk kita.” Kita memiliki hidup melalui kematian-Nya; kita memiliki damai melalui darah-Nya. Walaupun Ia kaya, oleh karena kita Ia menjadi miskin. Mengapa kita mencintai Yesus? Karena kesempurnaan pribadi-Nya. Kita dipenuhi perasaan akan keanggunan-Nya! kagum terhadap kharisma-Nya! ternganga akan kesempurnaan-Nya yang tidak terbatas! Kehebatan-Nya, kebaikan-Nya, keindahan-Nya, dalam suatu sinar yang gilang gemilang, bergabung untuk memesona jiwa hingga membuatnya terpikat dan berseru, “segala sesuatu padanya menarik.” [[Kidung Agung 5:16](http://alkitab.sabda.org/?Kidung%20Agung%205:16)] Ini cinta penuh berkat — sebuah cinta yang mengikat hati dengan rantai yang lebih lembut daripada sutra, namun lebih kokoh daripada batu permata!
Kegelapan purbakala mendengar deklarasi Sang Maha Kuasa, “jadilah terang,” dan langsung ada terang, dan perkataan Tuhan Yesus sama agungnya dengan firman masa lampau yang berkuasa itu. Penebusan, seperti Penciptaan, mempunyai kata-kata yang perkasa. Yesus berkata dan terjadilah. Penyakit kusta tidak tunduk kepada pengobatan manusia, namun ia langsung lari menghadapi perkataan Tuhan “Aku mau.” Penyakit ini tidak menampakkan tanda-tanda harapan atau kesembuhan, alam tidak berkontribusi apapun terhadap penyembuhannya sendiri, namun tanpa bantuan luar perkataan itu menghasilkan seluruh karya itu tepat di tempatnya dan selama-lamanya. Si pendosa berada dalam keadaan yang lebih menyedihkan daripada si kusta, hendaklah ia mencontoh teladan ini dan pergi kepada Yesus, “sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya.” [[[Markus 1:40](http://alkitab.sabda.org/?Markus%201:40)](http://alkitab.sabda.org/?Markus%201:40)] Hendaklah ia menjalankan iman sekecil apa pun yang ia punyai, meskipun tidak jauh dari “Tuhan, kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku;” [[[Markus 1:40](http://alkitab.sabda.org/?Markus%201:40)](http://alkitab.sabda.org/?Markus%201:40)] dan tidak perlu diragukan lagi hasil daripada pengajuan permohonan ini. Yesus menyembuhkan semua yang datang, dan tidak mengusir seorang pun. Ketika membaca narasi di mana teks pagi kita muncul, hendaklah kita perhatikan dengan seksama bahwa Yesus menyentuh si kusta. Orang yang najis ini sudah melanggar aturan hukum seremonial dan mendesak masuk ke dalam rumah, namun Yesus jangankan menegurnya, Ia malah menerobos hukum itu sendiri untuk menemui dia. Ia mengadakan pertukaran dengan si kusta, sebab ketika Ia membersihkannya, melalui sentuhan itu Ia terjangkit kenajisan kaum Lewi. Seperti itu pula Yesus Kristus dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, walaupun dalam diri-Nya Ia tidak mengenal dosa, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah [[2 Korintus 5:21](http://alkitab.sabda.org/?2%20Korintus%205:21)]. Oh semoga para pendosa yang malang itu mau pergi kepada Yesus, percaya dalam kuasa karya substitusi-Nya yang diberkati, agar mereka segera mengetahui kuasa sentuhan rahmat-Nya itu. Tangan yang melipatgandakan roti itu, yang menyelamatkan Petrus yang hampir tenggelam, yang menopang orang kudus yang teraniaya, yang memahkotai orang-orang percaya, tangan yang sama itulah yang akan menyentuh setiap pendosa yang mencari, dan dalam sekejap membuatnya tahir. Kasih Yesus adalah sumber keselamatan. Dia mencintai, memperhatikan, menyentuh kita, dan kita hidup.

0 comments on commit da1ce37

Please sign in to comment.