Skip to content

Commit

Permalink
Update Daily Devotional
Browse files Browse the repository at this point in the history
  • Loading branch information
github-actions[bot] committed Oct 14, 2024
1 parent 129fd2c commit 7ab672c
Showing 1 changed file with 3 additions and 9 deletions.
12 changes: 3 additions & 9 deletions README.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,15 +1,9 @@

# Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan. [[2 Korintus 7:10](http://alkitab.sabda.org/?2%20Korintus%207:10)]
# Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. [[Filipi 3:8](http://alkitab.sabda.org/?Filipi%203:8)]

![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg)

> Minggu, 13 Oktober 2024
> Senin, 14 Oktober 2024
Meratapi dosa secara tulus dan rohani adalah pekerjaan dari Roh Allah. Pertobatan adalah bunga yang terlalu istimewa untuk tumbuh di pekarangan dunia. Mutiara secara alami bertumbuh dalam tiram, tetapi rasa penyesalan tidak pernah kelihatan dalam diri para pendosa kalau bukan karena anugerah surgawi yang bekerja di dalamnya. Apabila engkau memiliki setitik saja kebencian akan dosa, pasti Allah yang telah memberikannya kepadamu, karena duri-duri alamiah manusia tidak pernah menghasilkan buah. “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging” [[Yohanes 3:6](http://alkitab.sabda.org/?Yohanes%203:6)]

Pertobatan sejati merujuk secara nyata kepada Sang Juruselamat. Ketika kita bertobat dari dosa, kita harus mengarahkan satu mata pada dosa dan satunya lagi pada salib, atau bahkan lebih baik jika kita memusatkan kedua mata kita pada Kristus dan melihat pelanggaran-pelanggaran kita saja, di dalam sinar kasih-Nya.

Dukacita sejati akan dosa adalah sesungguhnya praktis. Tidak ada orang boleh berkata dia membenci dosa, jika dia hidup di dalamnya. Pertobatan membuat kita melihat kejahatan dosa, bukan hanya sebagai teori, tetapi sebagai pengalaman—seperti seorang anak yang pernah terbakar takut akan api. Kita seharusnya takut akan dosa, seperti seseorang yang baru dihadang dan dirampok takut akan perampok di jalan raya; dan kita harus menghindari dosa—menghindarinya dalam segala sesuatu—tidak hanya pada hal-hal besar, tapi juga hal-hal kecil, seperti orang menghindari ular berbisa yang kecil maupun yang besar. Ratapan sesungguhnya akan dosa akan membuat kita sangat dengki pada lidah kita, supaya jangan sampai ia menuturkan kata yang salah; kita akan sangat berhati-hati dengan tindakan sehari-hari kita, jangan sampai ada yang menyinggung, dan setiap malam, kita akan menutup hari dengan pengakuan yang menyakitkan akan kekurangan kita, dan setiap bangun pagi, berdoa dengan tekun, agar hari ini Allah memegang kita supaya kita tidak berdosa terhadap Dia.

Pertobatan tulus itu terus-menerus adanya. Orang-orang percaya bertobat hingga hari kematian mereka. Hal ini tidak berselang-seling. Setiap dukacita lainnya akan hilang seiring dengan waktu, tetapi dukacita yang berharga ini tumbuh seiring pertumbuhan kita, dan ini merupakan rasa pahit yang manis, yang atasnya kita bersyukur kepada Allah karena kita boleh menikmati dan menahan deritanya hingga kita memasuki peristirahatan abadi kita.
Pengenalan rohani akan Kristus akan menjadi pengenalan pribadi. Aku tidak dapat mengenal Yesus lewat kedekatan orang lain kepada-Nya. Tidak, aku sendiri harus mengenal-Nya; aku harus mengenal Dia secara pribadi. Pengenalan itu cerdas —aku harus mengenal Dia, bukan sebagai mimpi khayalan akan Dia, tetapi sebagaimana Firman yang menyatakan Dia. Aku harus kenal sifat-Nya, ilahi dan manusiawi. Aku harus tahu jabatan-Nya—atribut-Nya—pekerjaaan-Nya—kehinaan-Nya—keagungan-Nya. Aku harus merenung tentang Dia hingga aku “bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.” [[Efesus 3:18-19](http://alkitab.sabda.org/?Efesus%203:18-19)] Pengenalan itu penuh kasih sayang untuk Dia; memang, jika aku mengenal Dia sedikit saja, aku pasti mengasihi Dia. Satu ons pengenalan di hati berharga satu ton pengetahuan di kepala. Pengenalan kita akan Dia merupakan pengetahuan yang memuaskan. Saat aku mengenal Juruselamatku, pikiranku akan terasa penuh hingga meluap—aku haruslah merasa telah mendapatkan apa yang jiwaku rindukan. “Inilah roti yang mana jika seseorang memakannya, ia tidak akan lapar lagi.” [[Yohanes 6:35](http://alkitab.sabda.org/?Yohanes%206:35)] Di saat yang sama pengenalan ini merupakan pengetahuan yang menarik; semakin banyak aku mengenal Kekasihku, semakin aku ingin mengenal lebih. Semakin tinggi aku mendaki, semakin megah puncaknya, sehingga membangkitkan semangat langkah kakiku. Aku akan menginginkan lebih saat aku mendapatkan lebih. Seperti orang pelit dengan harta karunnya, emasku membuatku mendambakan lebih banyak. Kesimpulannya; pengenalan akan Yesus Kristus adalah hal yang paling bahagia; bahkan sangat mengangkat diri hingga terkadang pengenalan ini akan sepenuhnya menopangku di atas segala ujian, dan keraguan, dan kesedihan; dan ketika aku menikmatinya, pengenalan ini akan menjadikanku lebih daripada “Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan” [[Ayub 14:1](http://alkitab.sabda.org/?Ayub%2014:1)]; sebab pengenalan ini akan mengelilingiku dengan keabadian Juruselamat yang hidup selamanya, dan mengenakanku ikat pinggang emas sukacita kekal-Nya. Datanglah, jiwaku, duduklah di kaki Yesus dan kenali Dia sepanjang hari ini.

0 comments on commit 7ab672c

Please sign in to comment.