-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
Commit
This commit does not belong to any branch on this repository, and may belong to a fork outside of the repository.
- Loading branch information
1 parent
087ea56
commit 46cac3e
Showing
1 changed file
with
3 additions
and
3 deletions.
There are no files selected for viewing
This file contains bidirectional Unicode text that may be interpreted or compiled differently than what appears below. To review, open the file in an editor that reveals hidden Unicode characters.
Learn more about bidirectional Unicode characters
Original file line number | Diff line number | Diff line change |
---|---|---|
@@ -1,9 +1,9 @@ | ||
|
||
# Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku! [[Kid 5:8](http://alkitab.sabda.org/?Kid%205:8)] | ||
# Di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan. [[Yesaya 65:19](http://alkitab.sabda.org/?Yesaya%2065:19)] | ||
|
||
![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) | ||
|
||
> Kamis, 22 Agustus 2024 | ||
> Jumat, 23 Agustus 2024 | ||
Begitulah bahasa orang percaya yang terengah-engah mengharapkan persekutuan saat ini dengan Yesus, dia kangen Tuhannya. Jiwa-jiwa yang anggun tidak akan pernah tenang dengan sempurna kecuali mereka ada di dalam suatu keadaan yang dekat dengan Kristus; sebab ketika mereka jauh dari Dia, mereka kehilangan damai. Semakin dekat dengan-Nya, semakin dekat dengan ketenangan yang sempurna dari surga; semakin dekat dengan-Nya, semakin penuhlah hati, tidak hanya dengan damai, tetapi juga dengan kehidupan, dan kekuatan, dan sukacita, sebab semuanya ini tergantung dengan keintiman yang tetap dengan Yesus. Bagaikan matahari bagi siang, bagaikan bulan bagi malam, bagaikan embun bagi bunga, seperti itulah Yesus Kristus bagi kita. Bagaikan roti bagi yang lapar, pakaian bagi yang telanjang, bayangan dari batu besar bagi musafir di tanah keletihan, seperti itulah Yesus Kristus untuk kita; maka, jika kita tidak dengan sadar bersatu dengan Dia, tidak mengherankan jika jiwa kita menangis dalam kata-kata Kidung Agung, “Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!” Kerinduan yang sungguh-sungguh akan Yesus ini mengandung berkat yang menyertainya: “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran;” [[Mat 5:6](http://alkitab.sabda.org/?Mat%205:6)] maka, amat diberkatilah mereka yang haus akan Yang Benar. Diberkatilah rasa lapar itu, sebab itu datang dari Tuhan: kalaupun aku tidak mendapatkan kebahagiaan yang utuh dari rasa kenyang, aku akan mencari kebahagiaan yang sama dalam kemeranaan yang manis dalam kekosongan dan kerinduan, hingga saatnya aku dikenyangkan dengan Kristus. Kalaupun aku tidak diberi makan Yesus, perasaan lapar dan haus akan Yesus sendiri adalah selangkah dari surga. Ada kemuliaan dalam rasa lapar itu, sebab rasa lapar itu berkilau di antara sabda-sabda bahagia Tuhan kita. Namun, berkat bersangkut paut dengan sebuah janji. Yang lapar "akan dikenyangkan" dengan apa yang mereka idamkan. Maka, jika Kristus menyebabkan kita rindu akan Dia, Dia pastinya akan memuaskan kerinduan itu; dan ketika Dia datang kepada kita, dan memang Dia akan datang, oh, betapa manisnya itu! | ||
Mereka yang dimuliakan tidak akan menangis lagi, karena segala penyebab kesedihan yang datang dari luar telah tiada. Tidak ada persahabatan yang rusak, atau putus harapan di surga. Kemiskinan, kelaparan, bahaya, penganiayaan, dan fitnah tidak dikenal di surga. Tidak ada sakit penyakit, tidak ada pikiran akan kematian atau perkabungan yang menyebabkan kesedihan. Mereka tidak menangis lagi, karena mereka telah sempurna disucikan. Tidak ada "hati yang jahat oleh ketidakpercayaan" yang menyebabkan mereka pergi dari Allah yang hidup; mereka tanpa cacat di hadapan takhta-Nya, dan sepenuhnya sesuai dengan gambar-Nya. Bahkan mereka tidak lagi melakukan perkabungan bagi mereka yang telah berhenti berbuat dosa. Mereka tidak akan menangis lagi, karena segala kekuatiran akan perubahan telah berlalu. Mereka mengetahui bahwa mereka selamanya aman. Dosa telah dicegah masuk, dan mereka dikurung di dalam. Mereka tinggal dalam kota yang tidak pernah diserang badai; mereka berjemur di bawah matahari yang tidak akan pernah terbenam; mereka minum dari sungai yang tidak akan pernah kering; mereka memetik buah dari pohon yang tidak pernah layu. Siklus berputar terus hingga tak terhitung, tetapi keabadian tidak akan habis, dan saat keabadian bertahan, hidup kekal dan kebahagiaan mereka akan berada berdampingan dengan keabadian. Mereka selamanya bersama dengan Tuhan. Mereka tidak menangis lagi, karena segala keinginan telah terpenuhi. Mereka tidak dapat berharap apapun yang belum mereka punyai. Mata dan telinga, hati dan tangan, penghakiman, imajinasi, harapan, keinginan, kehendak, dan semua indera, telah sepenuhnya terpuaskan; dan walaupun ide-ide yang saat ini kita miliki mengenai hal-hal yang sudah Allah sediakan bagi mereka yang mengasihi Dia tidak sempurna, kita cukup tahu, melalui pewahyuan Roh, bahwa orang-orang kudus di atas sana diberkati dengan sangat. Sukacita Kristus, yaitu penuhnya kegembiraan yang tak terbatas, berada di dalam mereka. Mereka mandi dalam laut penuh berkat tak terhingga yang tidak berdasar dan tidak berbatas. Kebahagiaan yang sama tersedia bagi kita. Kebahagiaan itu mungkin tidak jauh. Dengan segera batang pohon tangisan akan ditukar dengan cabang palma kemenangan, dan tetesan embun kesedihan akan diubah menjadi butiran mutiara kesenangan yang kekal. "Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini." [[1 Tes 4:18](http://alkitab.sabda.org/?1%20Tes%204:18)] | ||
|