-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
Commit
This commit does not belong to any branch on this repository, and may belong to a fork outside of the repository.
- Loading branch information
1 parent
bd1d5c9
commit 30a5b70
Showing
1 changed file
with
3 additions
and
3 deletions.
There are no files selected for viewing
This file contains bidirectional Unicode text that may be interpreted or compiled differently than what appears below. To review, open the file in an editor that reveals hidden Unicode characters.
Learn more about bidirectional Unicode characters
Original file line number | Diff line number | Diff line change |
---|---|---|
@@ -1,9 +1,9 @@ | ||
|
||
# Ceritakanlah kiranya kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar. [[Hakim-hakim 16:6](http://alkitab.sabda.org/?Hakim-hakim%2016:6)] | ||
# Janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! [[Mazmur 103:2](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%20103:2)] | ||
|
||
![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) | ||
|
||
> Senin, 8 Juli 2024 | ||
> Selasa, 9 Juli 2024 | ||
Terletak di manakah rahasia kekuatan iman? Terletak di dalam makanan yang memberi kekuatan, karena iman mempelajari tentang apa itu janji – sebuah pancaran dari anugerah ilahi, sebuah luapan dari kebesaran hati Tuhan; dan iman berkata, “Tuhanku tidak dapat memberikan janji ini, kecuali karena cinta dan anugerah-Nya; oleh karena itu sangatlah meyakinkan bahwa Firman-Nya akan digenapi”. Kemudian iman berpikir, “Siapakah yang memberi janji ini?” Pertimbangan ini tidak sebesar, “Siapakah pengarang janji ini?” Iman mengingat Allah yang tidak dapat berbohong – Allah yang Mahakuasa, Allah yang abadi; dan oleh karena itu disimpulkan bahwa janji haruslah digenapi; dan ke depannya, janji ini membawa pada keyakinan yang teguh. Iman mengingat mengapa janji diberikan, — yaitu, untuk kemuliaan Allah, dan iman merasa sangat yakin bahwa kemuliaan Allah itu tepat, dan Allah tidak akan pernah menodai nama baik-Nya sendiri, maupun merusak kilau mahkota-Nya sendiri; dan oleh karena itu, janji haruslah pasti dan akan terjadi. Iman juga mempertimbangkan karya Kristus yang ajaib sebagai bukti yang jelas dari maksud Allah Bapa untuk menggenapkan Firman-Nya. “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” [[Roma 8:32](http://alkitab.sabda.org/?Roma%208:32)] Apalagi iman melihat kembali masa lalu, sebab pertempurannya telah memperkuat dirinya, dan kemenangannya telah memberikan keberanian kepadanya. Iman mengingat bahwa Allah tidak pernah gagal, bahkan, bahwa dia tidak pernah sekalipun mengecewakan anak-anak-Nya. Dia mengingat kembali masa-masa di mana bahaya besar terjadi, ketika pembebasan datang; waktu-waktu yang penuh dengan kebutuhan, ketika pada harinya kekuatan iman ditemukan, iman berteriak, “Tidak, aku tidak akan diarahkan untuk berpikir bahwa Allah dapat berubah dan meninggalkan hamba-Nya. Sampai di sini TUHAN menolongku [[1 Sam 7:12](http://alkitab.sabda.org/?1%20Sam%207:12)], dan Dia akan tetap menolongku”. Jadi iman melihat setiap janji dalam hubungannya dengan Pemberi janji, dan, karena iman melakukan hal itu, kita bisa mengatakan dengan keyakinan, “Sesungguhnya kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku!” [[Mazmur 23:6](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%2023:6)] | ||
Merupakan pekerjaan yang menguntungkan sekaligus menyenangkan, jika kita mengamati tangan Allah di dalam kehidupan orang-orang kudus zaman dahulu, dan boleh mengamati kebaikan-Nya dalam membebaskan mereka, kemurahan hati-Nya dalam mengampuni mereka, dan kesetiaan-Nya dalam memelihara perjanjian-Nya dengan mereka. Tetapi tidakkah itu menjadi lebih menarik dan menguntungkan bagi kita untuk mengamati tangan Allah di dalam kehidupan kita sendiri? Tidakkah seharusnya kita setidaknya memandang riwayat kita sendiri penuh akan Allah, penuh dalam kebaikan dan kebenaran-Nya, banyak bukti nyata akan kesetiaan dan kejujuran-Nya, seperti hidup orang-orang kudus yang sudah terjadi sebelumnya? Kita memperlakukan Tuhan dengan tidak adil ketika kita mengira bahwa Dia menempa seluruh perbuatan dahsyat-Nya, dan menunjukkan diri-Nya yang kuat kepada mereka di zaman awal, tetapi tidak melakukan keajaiban atau meletakkan tangan-Nya sekarang kepada orang-orang kudus di atas bumi. Mari kita meninjau kehidupan kita sendiri. Tentunya di dalam hal ini, kita dapat menemukan beberapa peristiwa bahagia, menyegarkan diri kita dan memuliakan Allah kita. Bukankah Anda telah mengalami pemulihan? Bukankah Anda telah melewati laut yang terbelah, yang didukung oleh kehadiran ilahi? Bukankah Anda telah melewati api tetapi tidak terbakar? Bukankah Anda telah memiliki manifestasi? Bukankah Anda mendapatkan perkenanan? Allah yang memberi Salomo keinginan hatinya, apakah Dia tidak pernah mendengar dan menjawab permohonan-permohonanmu? Allah yang berlimpah kasih karunia, Allah yang dipuji Daud, “Yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,” [[Mazmur 103:5](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%20103:5)] apakah Dia tidak pernah mengenyangkan Anda dengan lemaknya? Apakah Anda tidak pernah dibaringkan di dalam padang rumput hijau? Apakah Anda tidak pernah dibimbing ke air yang tenang? [[Mazmur 23:2](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%2023:2)] Tentunya kebaikan Allah sama bagi kita seperti kepada orang-orang kudus terdahulu. Maka marilah kita merangkai kemurahan-Nya menjadi sebuah mazmur. Mari kita mengambil emas murni puji syukur, dan perhiasan puji-pujian dan membuatnya menjadi satu lagi mahkota untuk kepala Yesus. Biarlah jiwa kita memancarkan musik semanis dan seriang suara yang datang dari kecapi Daud, ketika kita memuji Tuhan yang kasih setia-Nya untuk selama-lamanya [[Mazmur 136:1](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%20136:1)]. | ||
|