Praktikum Probstat 2
Name | NRP | Kelas |
---|---|---|
Rr. Diajeng Alfisyahrinnisa Anandha | 5025211147 | Probstat A |
Seorang peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh aktivitas 𝐴 terhadap kadar saturasi oksigen pada manusia. Peneliti tersebut mengambil sampel sebanyak 9 responden. Pertama, sebelum melakukan aktivitas 𝐴, peneliti mencatat kadar saturasi oksigen dari 9 responden tersebut. Kemudian, 9 responden tersebut diminta melakukan aktivitas 𝐴. Setelah 15 menit, peneliti tersebut mencatat kembali kadar saturasi oksigen dari 9 responden tersebut. Berikut data dari 9 responden mengenai kadar saturasi oksigen sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 𝐴 .
Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui kadar saturasi oksigen dari responden ke-3 ketika belum melakukan aktivitas 𝐴 sebanyak 67, dan setelah melakukan aktivitas 𝐴 sebanyak 70.
Kita masukkan declare dulu isi tabel dengan variabel x dan variabel y
#data x
x <- c(78,75,67,77,70,72,78,74,77)
#data y
y <- c(100,95,70,90,90,90,89,90,100)
Lalu kita lakukan perhitungan standar deviasi
standarDeviasi_Before <- sd(x)
standarDeviasi_After <- sd(y)
Sehingga Standar Deviasi dari data selisih pasangan pengamatan tabel diatas adalah
Untuk mencari nilai t, kita dapat gunakan fungsi
t.test()
t.test(x, y, paired = TRUE)
Sehingga hasil yang didapatkan adalah
c. tentukanlah apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal kadar saturasi oksigen , sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 𝐴 jika diketahui tingkat signifikansi 𝛼 = 5% serta H0 : “tidak ada pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal kadar saturasi oksigen , sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 𝐴”
Kita gunakan fungsi
var.test()
dant.test()
var.test(x, y)
t.test(x, y, mu = 0, alternative = "two.sided", var.equal = TRUE)
Lalu kita dapatkan hasil dari
var.test()
yaitu
t.test()
dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal kadar saturasi oksigen, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas A. Hasil darit.test()
yang kita dapatkan yaitu
Diketahui bahwa mobil dikemudikan rata-rata lebih dari 20.000 kilometer per tahun. Untuk menguji klaim ini, 100 pemilik mobil yang dipilih secara acak diminta untuk mencatat jarak yang mereka tempuh. Jika sampel acak menunjukkan rata-rata 23.500 kilometer dan standar deviasi 3900 kilometer. (Kerjakan menggunakan library seperti referensi pada modul).
Setuju, karena uji z menolak H0, maka mobil yang dikemudikan rata-rata lebih dari 20.000 kilometer per tahun
Pertama-tama kita install dulu package BSDA dan declare
library(BSDA)
install.packages("BSDA")
library (BSDA)
Lalu, kita hitung menggunakan
tsum.test()
# diketahui
rata2 <- 23500
standar_deviasi <- 3900
pemilik_mobil <- 100
#hasil
tsum.test(mean.x= rata2, sd(standar_deviasi),
n.x = pemilik_mobil, var.equal = FALSE)
Kita buat variabel
data.mean
,data.a
,data.sd
,data.n
lalu kita hitungz
data.mean <- 23500
data.a <- 20000
data.sd <- 3900
data.n <- 100
z <- (data.mean - data.a) / (data.sd/ sqrt(data.n))
2 * pnorm(-abs(z))
Diketahui perusahaan memiliki seorang data analyst ingin memecahkan permasalahan pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut. Selanjutnya didapatkanlah data berikut dari perusahaan saham tersebut.
Dari data diatas berilah keputusan serta kesimpulan yang didapatkan dari hasil diatas. Asumsikan nilai variancenya sama, apakah ada perbedaan pada rata-ratanya (α= 0.05)? Buatlah :
H0 dilakukan perhitungan sebagai berikut:
H1 dilakukan perhitungan sebagai berikut
Dilakukan perhitungan sampel dengan menggunakan fungsi
tsum.test()
tsum.test(mean.x = 3.64, s.x = 1.67, n.x = 19, mean.y = 2.79, s.y = 1.32, n.y = 27, alternative = "greater", var.equal = TRUE)
Pertama, kita install dulu packages "mosaic" lalu gunakan
library(mosaic)
install.packages("mosaic")
library(mosaic)
Lalu, kita lakukan plot menggunakan fungsi
plotDist()
plotDist(dist = 't', df = 2, col = 'Orange')
Sehingga hasilnya adalah
Untuk mendapatkan nilai kritikal dapat menggunakan
qchisq
dengandf = 2
qchisq(p = 0.05, df = 2, lower.tail = FALSE)
Teori keputusan adalah teori untuk pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian. Aksinya adalah
({a}_{a∈A})
. Kemungkinan konsekuensinya adalah({c}_{c∈C})
yang tergantung pada keadaan dan tindakan. Maka keputusan dapat dibuat dengant.test
Kesimpulan yang didapatkan yaitu perbedaan rata-rata yang terjadi tidak ada jika dilihat dari uji statistik dan akan ada tetapi tidak signifikan jika dipengaruhi nilai kritikal
Seorang Peneliti sedang meneliti spesies dari kucing di ITS . Dalam penelitiannya ia mengumpulkan data tiga spesies kucing yaitu kucing oren, kucing hitam dan kucing putih dengan panjangnya masing-masing.
Jika :
diketahui dataset https://intip.in/datasetprobstat1
H0 : Tidak ada perbedaan panjang antara ketiga spesies atau rata-rata panjangnya sama
Maka Kerjakan atau Carilah:
a. Buatlah masing masing jenis spesies menjadi 3 subjek "Grup" (grup 1,grup 2,grup 3). Lalu Gambarkan plot kuantil normal untuk setiap kelompok dan lihat apakah ada outlier utama dalam homogenitas varians.
Pertama-tama kita up file anova ke aplikasi rstudio
oneWayAnova = read.table(file = "D:\\Download\\onewayanova.txt", header = TRUE)
attach(oneWayAnova)
names(oneWayAnova)
Karena setiap grupnya berdistribusi normal maka tidak ada outlier utama. Untuk itu kita gunakan factor untuk membuat grup tiap jenisnya dan memberikan label dan subset pada setiap grup. Group 1 adalah kucing oren, Group 2 adalah kucing hitam, dan Group 3 adalah kucing putih
oneWayAnova$Group <- as.factor(oneWayAnova$Group)
oneWayAnova$Group = factor(oneWayAnova$Group, labels = c("Kucing Oren", "Kucing Hitam", "Kucing Putih"))
class(oneWayAnova$Group)
#membagi 3 group
Group1 <- subset(oneWayAnova, Group == "Kucing Oren")
Group2 <- subset(oneWayAnova, Group == "Kucing Hitam")
Group3 <- subset(oneWayAnova, Group == "Kucing Putih")
Lalu kita gambar plot kuantil normal untuk setiap grup sehingga dapat dilihat distribusi data dan outlier utama dalam homogenitas varians pada masing-masing grup
qqnorm(Group1$Length)
qqline(Group1$Length)
qqnorm(Group2$Length)
qqline(Group2$Length)
qqnorm(Group3$Length)
qqline(Group3$Length)
b. carilah atau periksalah Homogeneity of variances nya , Berapa nilai p yang didapatkan? , Apa hipotesis dan kesimpulan yang dapat diambil ?
Untuk mendapatkan himogeneity of variances, dapat digunakan sebuah fungsi yaitu
bartlett.test()
#4b
bartlett.test(Length~Group, data = oneWayAnova)
c. Untuk uji ANOVA, buatlah model linier dengan Panjang versus Grup dan beri nama model tersebut model 1.
Kita buat variabel model1 berisi fungsi
lm()
lalu masukkan variabel model1 kedalamanova()
model1 = lm(Length~Group, data = oneWayAnova)
anova(model1)
Dari poin c, didapakan nilai
F-Value = 7.0982
yang berartip-value < 0.05
Kesimpulan yang didapatkan yaitu kita menolak hipotesis null / H0, sehingga terdapat perbedaan panjang antara ketiga spesies atau rata-rata panjangnya sama
e. Verifikasilah jawaban model 1 dengan Post-hooc test TukeyHSD , dari nilai p yang didapatkan apakah satu jenis kucing lebih panjang dari yang lain? Jelaskan.
Kita lakukan
post-hoc test TurkeyHSD
untuk mengetahui perbandingan tiap-tiap spesies
TukeyHSD(aov(model1))
Dari hasil tersebut, dapat diketahui p-value dari tiap 2 jenis grup. Jika
p-value < 0.05
maka panjang kedua grup berbeda. Jikap-value >= 0.05
maka panjangnya sama. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kucing putih dan kucing oren memiliki ukuran dan panjang yang sama.
Untuk bisa menggunakan fungsi
ggplot()
, kita terlebih dahulu install packages dan menggunakan librarynya
install.packages("ggplot2")
library("ggplot2")
Setelah itu, kita dapat gunakan fungsi
ggplot()
ggplot(oneWayAnova, aes(x = Group, y = Length)) +
geom_boxplot(color = c("#00AFBB", "#E7B800", "#FC4E07")) +
scale_x_discrete() + xlab("Group") + ylab("Length (cm)")
Data yang digunakan merupakan hasil eksperimen yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu operasi (100˚C, 125˚C dan 150˚C) dan tiga jenis kaca pelat muka (A, B dan C) pada keluaran cahaya tabung osiloskop. Percobaan dilakukan sebanyak 27 kali dan didapat data sebagai berikut: Data Hasil Eksperimen. Dengan data tersebut:
Pertama-tama download
.csv
lalu read isi.csv
GTL <- read.csv(file = "D:\\Download\\GTL.csv")
head(GTL)
str(GTL)
Visualisasi dilakukan dengan menggunakan fungsi
qplot()
qplot(x = Temp, y = Light, geom = "point", data = GTL) + facet_grid(.~Glass, labeller = label_both)
Membuat variabel as factor sebagai ANOVA
GTL$Glass <- as.factor(GTL$Glass)
GTL$Temp_Factor <- as.factor(GTL$Temp)
str(GTL)
Melakukan ANOVA dengan fungsi
summary(aov())
anova <- aov(Light ~ Glass*Temp_Factor, data = GTL)
summary(anova)
c. Tampilkan tabel dengan mean dan standar deviasi keluaran cahaya untuk setiap perlakuan (kombinasi kaca pelat muka dan suhu operasi)
Digunakan fungsi
group_by()
yang digunakan untuk melakukan data summary dengan fungsisummarise()
data_summary <- group_by(GTL, Glass, Temp) %>%
summarise(mean = mean(Light), sd = sd(Light)) %>%
arrange(desc(mean))
print(data_summary)
Digunakan fungsi
TukeyHSD()
untuk uji Tukey
tukey <- TukeyHSD(anova)
print(tukey)
e. Gunakan compact letter display untuk menunjukkan perbedaan signifikan antara uji Anova dan uji Tukey
Membuat compact letter display dengan fungsi
multcompLetterS4()
tukey.cld <- multcompLetters4(anova, tukey)
print(tukey.cld)
Menambahkan compact letter display ke tabel dengan mean dan standar deviasi yagn telah dibuat
cld <- as.data.frame.list(tukey.cld$`Glass:Temp_Factor`)
data_summary$Tukey <- cld$Letters
print(data_summary)