Skip to content

Commit

Permalink
Browse files Browse the repository at this point in the history
…essons into stage
  • Loading branch information
toak committed Nov 12, 2024
2 parents 8062310 + ecfa190 commit 3268cf1
Show file tree
Hide file tree
Showing 10 changed files with 116 additions and 75 deletions.
2 changes: 2 additions & 0 deletions src/es/2024-04/audio.yml
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -105,3 +105,5 @@
target: es/2024-04/08/01
- src: https://www.audioescuelasabatica.com/wp-content/uploads/2024/10/LECCION-8-DOMINGO.mp3
target: es/2024-04/08/02
- src: https://www.audioescuelasabatica.com/wp-content/uploads/2024/10/LECCION-8-LUNES.mp3
target: es/2024-04/08/03
2 changes: 2 additions & 0 deletions src/hu/2024-04/audio.yml
Original file line number Diff line number Diff line change
Expand Up @@ -104,3 +104,5 @@
target: hu/2024-04/08/01
- src: https://bibliatanulmanyok.hu/tanulmanyok/audio/20241117.mp3
target: hu/2024-04/08/02
- src: https://bibliatanulmanyok.hu/tanulmanyok/audio/20241118.mp3
target: hu/2024-04/08/03
17 changes: 14 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/01.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,18 @@
---
title: Lesson
title: Berbahagialah mereka yang percaya
date: 09/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
### Untuk Pelajaran Pekan Ini Bacalah
Yoh. 8: 54-58, Kej. 12:3; Rm. 4:1-5; Yoh. 12: 1-8; Yoh. 19: 4-22, Yoh. 20: 19-31; Daniel 2; Daniel 7.

> <p>Ayat Hafalan:</p>
> "Kata Yesus kepadanya: 'Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya'" (Yohanes 20: 29).
Di sepanjang Injilnya, Yohanes menulis tentang berbagai jenis orang, yaitu orang dengan latar belakang, kepercayaan, dan pengalaman yang berbeda-beda, yang semuanya bersaksi tentang siapakah Yesus.

"Lihatlah Anak Domba Allah!" (Yoh. 1:36). "Kami telah menemukan Mesias" (Yoh. 1:41). "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa" (Yoh. 1:45). "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" (Yoh. 1:49). "Mungkinkah Dia Kristus itu?" (Yoh. 4:29). "Kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia" (Yoh. 4:42). "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal" (Yoh. 6:68). "Aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia" (Yoh. 11: 27). "Aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat" (Yoh. 9: 25). "Inilah rajamu!" (Yoh. 19: 14). "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya" (Yoh. 19:6). "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh. 20: 28).

Siapakah orang-orang ini, dan mengapa mereka bersaksi tentang identitas Yesus?

_*Pelajarilah pelajaran pekan ini untuk persiapan pada Sabat, 16 November_
21 changes: 18 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/02.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,22 @@
---
title: Lesson
title: Mengenang Kembali kepada Abraham.
date: 10/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
Yesus tidak malu menyatakan siapa diri-Nya, dan juga tidak segan menyebutkan para saksi untuk bersaksi tentang siapa diri-Nya, bahkan saksi yang telah lama meninggal, termasuk Abraham. "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita" (Yoh. 8: 56).

`Mengapa kesaksian Abraham begitu penting sehingga dimasukkan ke dalam Injil Yohanes? (Kej. 12:3; Kej. 18:16-18; Kej. 26: 4; Mat. 1: 1; Kis. 3: 25).`

"Melalui lambang dan janji, Allah 'sebelumnya telah mengabarkan Injil kepada Abraham.' Galatia 3:8. Dan iman Abraham tertuju kepada Penebus yang akan datang. Kata Kristus kepada orang Yahudi, Adapun Abraham, Bapa kamu, gemar melihat hari-Ku; dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.' Yohanes 8: 56. Domba jantan yang dikorbankan sebagai pengganti Ishak melambangkan Anak Allah yang akan dikorbankan sebagai pengganti kita. Pada waktu manusia dijatuhi hukuman mati oleh sebab pelanggarannya terhadap hukum Allah, Bapa, sambil memandang kepada Anak-Nya, berkata kepada orang berdosa, 'Hiduplah; karena Aku telah mendapati satu tebusan"'—Ellen G. White, Sejarah Para Nabi, hlm. 173.

Abraham adalah bapa bangsa Yahudi. Dia menerima janji bahwa melalui dia, semua bangsa akan diberkati. Berkat ini datang melalui Mesias, yang lahir melalui garis keturunannya.

Abraham juga merupakan bapa dari mereka yang merespons Allah dengan iman (Ibr. 11:8,17-19). Kesediaannya untuk mengorbankan anaknya Ishak (Kejadian 22), anak perjanjian, bukan hanya merupakan bukti iman, tetapi juga merupakan sebuah jendela ke dalam rencana keselamatan.

Pada saat Yesus berkata, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku" (Yoh. 8:56), para pemimpin itu menjawab, "Umurmu belum sampai lima puluh tahun dan engkau telah melihat Abraham?" (Yoh. 8:57).

Jawaban Yesus sangat mengejutkan. "Kata Yesus kepada mereka: 'Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum Abraham ada, AKU TELAH ADA'" (Yoh. 8: 58, NKJV).

Yesus menggunakan bahasa yang mengingatkan kita pada apa yang Allah katakan kepada Musa di semak yang sedang menyala. Ini adalah sebuah pengakuan sebagai Allah, oknum yang ada dengan sendirinya. Tidak diragukan lagi, para pemimpin memahami implikasi dari perkataan-Nya karena mereka kemudian "mengambil batu untuk melempari Dia" (Yoh. 8: 59).

`Bacalah Roma 4:1-5. Bagaimanakah Paulus menggunakan kisah Abraham ini untuk mengungkapkan kebenaran agung tentang keselamatan oleh iman saja, tanpa perbuatan hukum Taurat? Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita untuk memahami gagasan tentang Abraham sebagai bapa dari mereka yang hidup oleh iman?`
17 changes: 14 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/03.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,18 @@
---
title: Lesson
title: Kesaksian Maria.
date: 11/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
Enam hari sebelum Paskah, Yesus datang mengunjungi Maria, Marta, dan saudara mereka, Lazarus, yang telah dibangkitkan oleh Yesus. Simon, yang telah disembuhkan dari penyakit kusta, mengadakan sebuah pesta untuk merayakan apa yang telah Yesus lakukan baginya. Marta melayani, dan Lazarus duduk di meja bersama para tamu (Yoh. 12: 1-8).

`Apakah pentingnya tindakan Maria di sini? Bagaimanakah hal ini menjadi kesaksian tentang siapa sebenarnya Yesus? Yoh. 12: 1- 3.`

Minyak wangi itu sangat mahal, senilai dengan upah seorang buruh biasa selama setahun. Maria mungkin membawa hadiah ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Juruselamat atas pengampunan dosa-dosanya dan atas kebangkitan saudaranya. Ia bermaksud untuk memberikannya suatu hari nanti untuk penguburan Yesus. Tetapi kemudian ia mendengar bahwa Ia akan segera diurapi sebagai Raja. Dalam hal ini, ia akan menjadi orang pertama yang memberikan penghormatan kepada-Nya.

Maria mungkin tidak bermaksud agar sikapnya diperhatikan, tetapi Yohanes mencatat, "dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (Yoh. 12:3). Yudas menanggapi dengan teguran cepat, menyatakan bahwa minyak wangi itu seharusnya dijual dan hasilnya diberikan kepada orang miskin. Yesus segera menenangkan Maria dengan mengatakan, "Biarkanlah dia....Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak selalu ada pada kamu" (Yoh. 12: 7, 8).

Sebuah tema yang berulang di sepanjang Injil. Yesus mengetahui apa yang ada di dalam diri manusia (Yoh. 2: 24, 25; Yoh. 6: 70, 71; Yoh. 13: 11; Yoh. 16:19). Dalam peristiwa di pesta Simon ini, Yesus mengetahui apa yang ada di dalam diri Yudas. Yohanes dengan hati-hati menunjukkan siapa Yudas sebenarnya--seorang pencuri yang mementingkan diri sendiri (Yoh. 12: 6).

"Pemberian yang harum baunya yang sedianya hendak ditaruh oleh Maria pada tubuh Juruselamat yang sudah mati kini dituangkan pada tubuh-Nya yang masih hidup. Pada waktu penguburan keharumannya hanya dapat menembusi kubur itu, sekarang hal itu menggembirakan hatinya dengan jaminan iman dan kasih...Dan ketika Ia menjalani kegelapan ujian-Nya yang besar itu, Ia membawa serta-Nya kenangan tentang perbuatan itu, suatu jaminan adanya kasih yang akan didapat-Nya dari orang-orang tebusan-Nya selama-lamanya"- Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 180.

`Yesus mengetahui apa yang ada di dalam hati Maria dan hati Yudas. Dia juga mengetahui apa yang ada di dalam hati saudara. Apakah yang seharusnya dikatakan oleh kebenaran ini kepada kita tentang kebutuhan akan Kristus sebagai kebenaran kita, yang mengubahkan kita dan juga menyelubungi kita?`
19 changes: 16 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/04.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,20 @@
---
title: Lesson
title: Kesaksian Pilatus yang Tidak Disadari.
date: 12/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
Berkali-kali Yohanes mencatat upaya para pemimpin agama untuk menangkap Yesus, membawa-Nya ke pengadilan, dan menjatuhkan hukuman mati kepada-Nya. Tema dalam Injil Yohanes, yang sering dinyatakan oleh Yesus, adalah bahwa waktu atau saat-Nya belum tiba, yang Ia maksudkan adalah waktu penyaliban-Nya (Yoh. 2:4; Yoh. 7:6, 8,30; Yoh. 12:7; 23,27; Yoh. 13:1; Yoh. 17:1).

Sekarang waktunya telah tiba. Yesus ditangkap di Taman Getsemani, dibawa ke hadapan Hanas, kemudian Imam Besar Kayafas, lalu dua kali dibawa ke hadapan Pilatus.

Yohanes menyebutkan banyak saksi dari berbagai kalangan untuk bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias. Sekarang Yohanes menyebutkan Pilatus, gubernur yang mengadili Yesus. Ini adalah kesaksian yang penting karena Pilatus adalah seorang Romawi, seorang gubernur, dan seorang hakim; sebagian besar saksi-saksi lainnya adalah orang Yahudi dan orang biasa.

`Bagaimanakah vonis Pilatus dihubungkan dengan tema Injil Yohanes? Yoh. 18:38; Yoh. 19: 4-22.`

Yesus dibawa ke hadapan Pilatus pada subuh di hari Jumat pagi (Yoh. 18:28). Rencananya adalah untuk mengirim tahanan itu dengan cepat ke tempat hukuman-Nya. Tetapi sikap Yesus menarik perhatian Pilatus. Gubernur itu menanyai Yesus dengan saksama dan mendengar dari bibir-Nya, "Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku" (Yoh. 18:37).

Meskipun gubernur pada akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus, namun ia tiga kali tetap menyatakan bahwa Yesus tidak bersalah (Yoh. 18:38;Yoh. 19:4,6). Dan di atas kayu salib ia menulis kata-kata "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi" (Yoh. 19:19, ESV), melengkapi kesaksiannya tentang siapa Yesus. Walaupun demikian, terlepas dari kesaksiannya tentang ketidakbersalahan Kristus, ia tetap menghukum mati Yesus.

Di hadapan Pilatus berdiri Kebenaran itu sendiri, tetapi--dengan membiarkan orang banyak menekannya--Pilatus tetap menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus! Sungguh sebuah contoh yang tragis karena tidak mengikuti yang benar yang dikatakan oleh kata hatimu dan hati yang mengatakan Anda benar!

`Apakah yang dapat kita pelajari dari contoh Pilatus tentang bahaya membiarkan sentimen populer, bahkan tekanan, yang menghalangi kita untuk melakukan apa yang Kita yakini benar?`
19 changes: 16 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/05.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,20 @@
---
title: Lesson
title: Kesaksian Tomas.
date: 13/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
`Bacalah Yohanes 20:19-31. Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah Tomas tentang iman dan keraguan? Apakah kesalahan utama yang dibuat oleh Tomas?`

Kristus menampakkan diri kepada para murid setelah kebangkitan-Nya, ketika mereka sedang bersembunyi di sebuah ruangan karena ketakutan. Tomas tidak bersama mereka. Kemudian, ia mendengar laporan tentang kebangkitan dari murid-murid yang lain, tetapi ia putus asa. Hal itu tidak sesuai dengan gambarannya tentang kerajaan. Dan, ia juga pasti bertanya-tanya mengapa Yesus menyatakan diri-Nya kepada murid-murid yang lain sementara ia sendiri tidak berada di sana.

Tomas berkata, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya" (Yoh. 20:25).

Tomas menyebutkan syarat imannya. Pendekatan kepada iman seperti ini telah berulang kali muncul dalam Injil Yohanes. Nikodemus menjawab Yesus dengan berkata, "Bagaimana mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua?" (Yoh. 3:4). Wanita di sumur bertanya, "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?" (Yoh. 4:11). Orang banyak yang telah diberi makan dengan lima roti dan dua ekor ikan bertanya, "Tanda apakah yang Engkau perbuat supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu (Yoh. 6: 30).

Perspektif "melihat dan kemudian percaya" inilah yang dilawan oleh Injil Yohanes. Ketika Yesus bertemu dengan Tomas setelah kebangkitan, Dia mengundangnya untuk datang, melihat, dan menjamah tubuh-Nya yang telah bangkit. Tetapi kemudian Dia berkata, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya" (Yoh. 20: 29).

"Allah tidak pernah meminta kita untuk percaya, tanpa memberikan bukti yang cukup untuk mendasari iman kita. Keberadaan-Nya, karakter-Nya, kebenaran firman-Nya, semuanya diteguhkan oleh kesaksian yang menarik bagi akal budi kita; dan kesaksian ini berlimpah. Namun, Allah tidak pernah menghapus kemungkinan adanya keraguan. Iman kita harus bertumpu pada bukti, bukan pada demonstrasi"- Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati, hlm. 105.

Melalui Firman Tuhan, melalui ciptaan, dan melalui pengalaman pribadi, kita telah diberikan banyak sekali bukti yang luar biasa untuk iman kita kepada Yesus.

`Jika seseorang bertanya kepadamu, Mengapa engkau percaya kepada Yesus? Apakah yang akan engkau katakan?`
15 changes: 12 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/06.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,16 @@
---
title: Lesson
title: Kesaksian Kita Tentang Yesus.
date: 14/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
Berulang kali, ketika Yohanes memberikan kesaksian tentang Yesus, intinya adalah untuk membawa kita kepada sebuah kesimpulan yang menyeluruh: "Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-muridNya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya" (Yoh. 20: 30,31).

Bayangkan jika kita berada di sana, secara langsung, dalam wujud manusia, dan melihat Yesus melakukan banyak mukjizat. Kita pasti akan percaya, bukan? Kita pasti akan berpikir demikian; tetapi, dalam beberapa hal, kita memiliki lebih banyak alasan untuk percaya kepada Yesus daripada mereka yang benar-benar melihat mukjizat-mukjizat tersebut. Mengapa?

`Hal-hal apa sajakah yang kita miliki saat ini yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang hidup pada zaman Yesus yang seharusnya menolong kita untuk percaya? (Lihat, sebagai contoh, Mat. 24:2; Mat. 24:14; Mat. 24: 6-8).`

Dan oleh karena itu kita tidak hanya memiliki catatan-catatan yang kuat dalam Injil Yohanes, kita juga memiliki keuntungan besar untuk melihat begitu banyak hal yang dinubuatkan oleh Yesus dan para penulis Kitab Suci lainnya menjadi kenyataan, seperti kehancuran Bait Allah (Mat. 24:2), penyebaran Injil ke seluruh dunia (Mat. 24: 14), kemurtadan yang besar (2 Tes. 2:3), dan dunia yang terus-menerus menjadi tempat yang jahat dan penuh dengan kejahatan (Mat. 24:6-8). Selama kehidupan dan pelayanan Yesus, para pengikut-Nya tetaplah sekelompok kecil pria dan wanita yang teraniaya, yang menurut ukuran manusia, seharusnya sudah sejak lama lenyap dari sejarah. Bagaimana mungkin mereka tahu, seperti yang kita ketahui, bahwa semua hal ini berlalu? Dan mereka tahu. Bahkan, iman kita sendiri ada sebagai penggenapan dari nubuat Yesus sendiri bahwa Injil akan disebarkan ke seluruh dunia.

Dan, hari ini, sekitar dua ribu tahun kemudian, sebagai pengikut Yesus, kita juga memiliki hak istimewa untuk memberikan kesaksian tentang Yesus dan apa yang telah Dia lakukan bagi kita. Bukan melalui penalaran Natanael, Nikodemus, perempuan Samaria, atau ajaran orang Farisi, kita dapat mengenal Yesus sebagai Mesias bagi diri kita sendiri. Melalui pembacaan Kitab Suci di bawah kuasa Roh Kudus, kita dapat menerima Yesus sebagai Juruselamat dunia.

Dan kemudian, masing-masing dari kita, dengan cara kita, dan dari hubungan kita sendiri dengan Tuhan, dapat memiliki kisah untuk diceritakan. Kisah kita mungkin tidak sedramatis melihat orang mati dibangkitkan atau seseorang yang buta sejak lahir disembuhkan, tetapi itu tidak menjadi masalah. Yang penting adalah bahwa kita mengenal Yesus untuk diri kita sendiri, dan dengan cara kita sendiri memberikan kesaksian tentang Dia, seperti yang dilakukan oleh mereka yang ada di dalam Injil Yohanes.
21 changes: 18 additions & 3 deletions src/in/2024-04/07/07.md
Original file line number Diff line number Diff line change
@@ -1,7 +1,22 @@
---
title: Lesson
title: Pendalaman
date: 15/11/2024
---

### Kami sedang mengerjakan pelajaran ini
<center>Silahkan kembali lagi nanti</center>
Pendalaman:Bacalah Ellen G. White, "Ujian Iman,'' hlm. 163-174, dalam Alfa dan Omega, jld. 1; "Dalam Ruang Pengadilan Pilatus," hlm. 368-389, dalam Alfa dan Omega, jld. 6.

Tomas "menyembah di kaki Yesus seraya berseru, Ya Allah, Ya Tuhanku."

"Yesus menerima pengakuannya, tetapi dengan lemah lembut ditegur-Nya sifat kurang percayanya, 'Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.' Iman Tomas akan lebih menyenangkan Kristus jika ia mau memercayai kesaksian saudara-saudaranya. Sekiranya dunia dewasa ini mengikuti teladan Tomas, tidak seorang pun mau percaya kepada keselamatan; karena semua orang yang menerima Kristus harus berbuat demikian melalui kesaksian orang lain.

"Banyak orang yang menyerah pada kebimbangan mendalihkan diri dengan mengatakan bahwa jika mereka mempunyai bukti seperti yang didapat oleh Tomas dari sahabat-sahabatnya, mereka mau percaya. Mereka tidak menyadari bahwa mereka mempunyai bukan saja bukti itu, melainkan jauh lebih banyak. Banyak orang yang, seperti halnya dengan Tomas menantikan dihilangkannya segala keragu-raguan, tidak pernah akan menyadari kerinduan mereka. Mereka berangsur-angsur menjadi keras dalam sifat kurang percaya. Mereka yang mendidik diri sendiri untuk memandang pada segi yang gelap saja, dan bersungut dan mengeluh, tidak mengetahui apa yang mereka perbuat. Mereka sedang menaburkan benih keragu-raguan, dan mereka akan menuai keragu-raguan juga. Pada saat iman dan keyakinan paling perlu, banyak orang akan mendapati dirinya dalam keadaan tidak berdaya untuk berharap dan percaya"—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 461.

**Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi:**

`1. Apakah perbedaan mendasar dalam ekspresi iman Abraham dan Tomas? Apakah yang dapat kita pelajari dari kisah-kisah mereka?`

`2. Di dalam UKSS, biarkanlah mereka yang bersedia memberikan kesaksian bagi Yesus, seperti yang telah kita lihat dalam Injil Yohanes. Meskipun peristiwanya berbeda, apakah yang dikatakan orang-orang, dan bagaimanakah mereka semua memberikan kesaksian tentang Tuhan yang sama?`

`3. Pilatus mengajukan pertanyaan yang sangat filosofis: "Apakah kebenaran itu?" Berikan jawaban saudara atas pertanyaan itu berdasarkan apa yang telah kita pelajari dalam Injil Yohanes.`

`4. Perhatikanlah nubuat-nubuat dalam Daniel 2 dan 7. Meskipun orang-orang pada zaman Yesus memiliki kedua pasal ini, keuntungan besar apakah yang kita miliki saat ini yang tidak mereka miliki saat itu, dalam hal melihat nubuat-nubuat itu digenapi dan dengan demikian memiliki lebih banyak alasan untuk percaya?`
Loading

0 comments on commit 3268cf1

Please sign in to comment.