diff --git a/README.md b/README.md index b87214e..4c7c6bd 100644 --- a/README.md +++ b/README.md @@ -1,9 +1,11 @@ -# Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal. [[Yeremia 31:3](http://alkitab.sabda.org/?Yeremia%2031:3)] +# Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal. [[2 Samuel 23:5](http://alkitab.sabda.org/?2%20Samuel%2023:5)] ![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) -> Jumat, 20 Desember 2024 +> Sabtu, 21 Desember 2024 -Kadang Tuhan Yesus memberitahukan Jemaat-Nya tentang pikiran kasih-Nya. "Dia tidak merasa cukup hanya dengan mengatakannya di belakang punggung jemaat-Nya, maka dalam kehadiran jemaat-Nya Dia berkata, 'Engkau cantik sekali, manisku.' [[Kidung Agung 4:7](http://alkitab.sabda.org/?Kidung%20Agung%204:7)] Memang ini bukan cara-Nya yang biasa; Dia adalah pengasih yang bijak, dan mengetahui kapan harus menyimpan dan kapan harus menyatakan kemesraan kasih-Nya; tapi ada saat-saat Dia tidak merahasiakannya; saat-saat Dia meletakkan kemesraan kasih-Nya tanpa bisa diragukan lagi pada jiwa-jiwa umat-Nya" (Khotbah-khotbah R. Erskine). Roh Kudus sering kali berkenan, dengan cara yang begitu anggun, menyaksikan bersama roh kita akan kasih Yesus. Dia menyatakan hal-hal mengenai Kristus kepada kita. Tidak ada suara yang terdengar dari awan-awan, dan tidak ada penglihatan pada malam hari, tetapi kita memiliki kesaksian yang lebih yakin daripada kedua hal tadi. Andaikata malaikat terbang dari surga dan memberitahukan seorang kudus secara pribadi akan kasih Juruselamat kepadanya, hal itu bukanlah bukti yang lebih memuaskan daripada bukti yang ditanam di dalam hati oleh Roh Kudus sendiri. Tanyakan kepada umat Tuhan yang telah hidup begitu dekat dengan gerbang surga, dan mereka akan memberi tahu engkau bahwa mereka telah mengalami masa-masa di mana kasih Kristus merupakan fakta yang begitu jelas yang pasti, sehingga mereka tidak bisa meragukan kasih Kristus lebih daripada mempertanyakan keberadaan mereka. Ya, orang percaya yang terkasih, engkau dan aku telah melewati saat-saat yang menyegarkan karena kehadiran Tuhan, dan kemudian iman kita telah naik ke puncak-puncak jaminan. Kita telah memiliki keyakinan untuk menaruh kepala kita dekat kepada Tuhan, dan kita tidak lagi mempertanyakan kasih Tuan kita kepada kita lebih daripada Yohanes ketika dia dalam postur yang penuh berkat itu; bahkan, jauh dari itu: sebab pertanyaan yang suram itu, "Tuhan, apakah aku yang akan menyangkal Engkau?" telah dibuang jauh dari kita. Ia telah mencium kita dengan kecupan-Nya [[Kidung Agung 1:2](http://alkitab.sabda.org/?Kidung%20Agung%201:2)], dan membunuh keraguan kita dengan keeratan dekapan-Nya. Kasih-Nya lebih manis daripada anggur bagi jiwa kita. +Perjanjian ini sumbernya ilahi. "Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal." Kata yang agung itu: Ia! Berhenti, jiwaku. Allah, Bapa yang kekal, telah dengan pasti berjanji denganmu; ya Allah yang memfirmankan adanya bumi dengan sepatah kata; Dia, yang turun dari kemuliaannya, memegang tanganmu dan membuat suatu perjanjian denganmu. Bukankah perjanjian itu merupakan sebuah tindakan, suatu perendahan diri yang menakjubkan yang dapat memesona hati kita selama-lamanya jika saja kita benar-benar memahaminya? "IA menegakkan bagiku suatu perjanjian." Seorang raja tidak berjanji denganku — yang lumayan juga; tapi Pangeran segala raja di bumi, Shaddai, Allah Maha Cukup, TUHAN segala zaman, Elohim abadi, "Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal." Dan perhatikan, perjanjian itu berlaku terhadap orang tertentu. "Sebab Ia menegakkan bagiku suatu perjanjian kekal." Di sinilah manisnya janji itu bagi setiap orang percaya. Bukan apa-apa bagiku kalau Ia berjanji dengan dunia; aku ingin tahu apakah Ia membuat janji itu bagiku! Bukan masalah apakah Ia membuat suatu perjanjian atau tidak, yang ingin saya tahu adalah apakah Ia membuat perjanjian denganku. Bahagialah jaminan yang menyatakan bahwa Ia membuat janji denganku! Jika Allah Roh Kudus memberikan jaminan ini padaku, maka keselamatan-Nya adalah milikku, hati-Nya milikku, dan diri-Nya sendiri milikku — Ia adalah Allahku. + +Perjanjian ini durasinya kekal. Janji yang kekal berarti janji yang tidak ada permulaannya, dan tidak akan, tidak akan pernah berakhir. Di tengah-tengah ketidakpastian hidup, betapa manisnya mengetahui bahwa "dasar yang diletakkan Allah itu teguh," [[2 Timotius 2:19](http://alkitab.sabda.org/?2%20Timotius%202:19)] dan memiliki janji dari Allah sendiri, "Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah." [[Mazmur 89:34](http://alkitab.sabda.org/?Mazmur%2089:34)] Seperti Daud yang sekarat, aku akan menyanyikan ini, walaupun seisi rumahku tidak sedemikian di hadapan Allah [1] seperti yang diinginkan hatiku. \ No newline at end of file