From cc46f856d0e4cbfc07cb37f52d3b5f241d441125 Mon Sep 17 00:00:00 2001 From: "github-actions[bot]" <41898282+github-actions[bot]@users.noreply.github.com> Date: Wed, 20 Nov 2024 02:53:45 +0000 Subject: [PATCH] Update Daily Devotional --- README.md | 8 +++----- 1 file changed, 3 insertions(+), 5 deletions(-) diff --git a/README.md b/README.md index a331536..a4bda85 100644 --- a/README.md +++ b/README.md @@ -1,11 +1,9 @@ -# Hindarilah persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh. [[Titus 3:9](http://alkitab.sabda.org/?Titus%203:9)] +# Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku. [[Ratapan 3:58](http://alkitab.sabda.org/?Ratapan%203:58)] ![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) -> Selasa, 19 November 2024 +> Rabu, 20 November 2024 -Hari-hari umur kita hanya sedikit, jauh mendingan dihabiskan dengan berbuat baik, daripada mempermasalahkan hal-hal yang kecil sekali kepentingannya. Skolastisisme tua [1] telah banyak usil dengan tidak henti-hentinya mendiskusikan persoalan yang tidak berguna secara nyata; dan Gereja-gereja kita banyak mengalami perkelahian yang picik atas hal-hal yang tidak jelas dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak penting. Setelah segala yang dapat diucapkan telah diucapkan, tidak ada pihak yang lebih berhikmat, dan diskusi itu pun tidak menambahkan baik pengetahuan maupun kasih, maka betapa bodohnya kita menabur di tanah yang gersang. Pertanyaan-pertanyaan mengenai hal-hal yang tidak Alkitab beritahukan; mengenai misteri milik Allah sendiri; mengenai nubuat-nubuat yang tafsirannya meragukan; dan mengenai cara-cara bagaimana manusia melaksanakan adat istiadat mereka, semua itu bodoh, dan orang-orang bijak akan menghindarinya. Tugas kita bukanlah bertanya atau menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh, melainkan menghindari seluruhnya; dan jika kita mengamati ajaran para rasul ([Titus 3:8](http://alkitab.sabda.org/?Titus%203:8)) untuk sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik, kita akan mendapatkan bahwa diri kita sibuk dengan urusan yang bermanfaat, sehingga tidak lagi mengurusi perjuangan yang tidak berharga, penuh tengkar, dan percuma. - -Namun, ada beberapa pertanyaan yang adalah sama sekali tidak bodoh, yang tidak boleh dihindari, tetapi terus terang, benar-benar pantas, misalnya ini: Apakah aku percaya Tuhan Yesus Kristus? Sudahkah aku dibaharui di dalam roh dan pikiranku [[Efesus 4:23](http://alkitab.sabda.org/?Efesus%204:23)]? Apakah aku tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh [[Roma 8:4](http://alkitab.sabda.org/?Roma%208:4)]? Apakah aku bertumbuh dalam kasih karunia [[2 Petrus 3:18](http://alkitab.sabda.org/?2%20Petrus%203:18)]? Apakah percakapanku memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita [[Titus 2:10](http://alkitab.sabda.org/?Titus%202:10)]? Apakah aku menantikan kedatangan Tuhan, dan berjaga-jaga seperti seorang pelayan menantikan tuannya? Apalagi yang dapat aku lakukan untuk Yesus? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang mendesak untuk kita perhatikan; dan jika kita pernah mengajukan perbantahan yang tidak perlu, hendaklah kita menggunakan kemampuan mengkritik kita demi pelayanan yang jauh lebih bermanfaat. Hendaklah kita menjadi pembawa damai, dan berusaha keras menuntun orang lain, baik melalui pengajaran maupun teladan, untuk "menghindari persoalan yang dicari-cari dan yang bodoh." +Amati betapa yakin nabi itu berbicara. Ia tidak mengatakan, "Aku berharap, aku percaya, aku kadang berpikir, bahwa Allah telah memperjuangkan perkaraku;" tetapi ia berbicara akan fakta yang tidak dapat diperdebatkan lagi. "Engkau telah memperjuangkan perkaraku." Hendaklah kita, dengan pertolongan dari sang Penghibur yang murah hati, menanggalkan segala ragu dan takut yang banyak mengotori damai sejahtera dan kenyamanan kita. Jadikanlah ini doa kita: agar kita tidak lagi berkuak penuh dugaan dan kecurigaan, dan dapat berbicara dengan suara merdu dan jelas, mengenai keyakinan penuh. Perhatikan betapa dengan syukur nabi itu berbicara, memberikan segala kemuliaan hanya kepada Allah! Engkau lihat tidak ada satu kata pun yang menyangkut dirinya ataupun perjuangan dirinya. Ia tidak menyatakan keselamatannya sebagai jasa manusia sedikit pun, bukan pula sebagai jasa dirinya; tetapi "Engkau—"Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku." [[Ratapan 3:58](http://alkitab.sabda.org/?Ratapan%203:58)] Jiwa yang bersyukur harus selalu ditumbuhkan seorang Kristen; terutama setelah setiap penyelamatan, kita seharusnya mempersiapkan sebuah nyanyian untuk Allah kita. Bumi haruslah menjadi bait yang dipenuhi puji-pujian dari orang-orang kudus yang bersyukur, dan setiap hari haruslah merupakan pedupaan dengan asap dari kemenyan rasa terima kasih. Betapa riang Yeremia kelihatannya ketika ia mencatatkan rahmat Tuhan. Betapa penuh kemenangan nyanyian Yeremia yang dinaikkannya! Ia telah berada dalam kegelapan bawah tanah, dan bahkan sekarang ia disebut nabi peratap; akan tetapi justru di dalam kitab yang bernama "Ratapan," jernih seperti kidung Miryam ketika jari-jarinya menabuh tambur, melengking seperti nada Debora ketika ia bertemu Barak dengan teriak kemenangan, kita dengar suara Yeremia yang naik ke surga—"Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku." O anak-anak Allah, carilah pengalaman yang penting dari kasih setia Tuhan, dan saat engkau memperolehnya, tuturkanlah dengan yakin kasih setia-Nya, nyanyikanlah dengan syukur; teriakkanlah kemenangan. \ No newline at end of file