From ac8a3a2465da0c0cf4a51e082ef734ed721cafe9 Mon Sep 17 00:00:00 2001 From: "github-actions[bot]" <41898282+github-actions[bot]@users.noreply.github.com> Date: Tue, 8 Oct 2024 02:50:41 +0000 Subject: [PATCH] Update Daily Devotional --- README.md | 6 +++--- 1 file changed, 3 insertions(+), 3 deletions(-) diff --git a/README.md b/README.md index 65eb1da..938247f 100644 --- a/README.md +++ b/README.md @@ -1,9 +1,9 @@ -# Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk? [[Bilangan 11:11](http://alkitab.sabda.org/?Bilangan%2011:11)] +# Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. [[Lukas 5:4](http://alkitab.sabda.org/?Lukas%205:4)] ![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) -> Senin, 7 Oktober 2024 +> Selasa, 8 Oktober 2024 -Bapa kita di surga sering mengirimkan kita kesulitan-kesulitan untuk menguji iman kita. Jika iman kita cukup baik, maka kita akan bertahan dalam cobaan. Sepuhan takut akan api, tetapi emas tidak: permata imitasi takut tersentuh oleh berlian, tetapi permata yang sesungguhnya tak takut ujian apapun. Iman yang lemah percaya Allah hanya ketika sahabat-sahabat setia, tubuh sehat sepenuhnya, dan bisnis berjalan menguntungkan, akan tetapi iman yang sejati berpegang pada kesetiaan Tuhan ketika sahabat-sahabat pergi, tubuh sakit, jiwa gundah, dan sinar dari wajah Bapa kita tersembunyi. Iman yang dalam kesulitan yang paling ngeri dapat berkata, “sekalipun Ia membunuh aku, namun aku akan berharap kepada-Nya,” [[Ayub 13:15](http://alkitab.sabda.org/?Ayub%2013:15)] adalah iman yang lahir dari surga. Tuhan menimpakan kesulitan pada hamba-hamba-Nya untuk memuliakan diri-Nya, karena Ia dipermuliakan dalam kasih karunia umat-Nya, yang adalah buatan tangan-Nya sendiri. Ketika “kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan,” [[Roma 5:3-4](http://alkitab.sabda.org/?Roma%205:3-4)] Tuhan dipermuliakan oleh kebajikan-kebajikan yang bertumbuh itu. Kita tidak akan pernah mengenal alunan harpa, apabila senar-senarnya dibiarkan tak tersentuh; ataupun menikmati sari buah anggur, apabila anggur-anggur itu tidak diinjak dalam pemeras anggur; ataupun mengenal wangi kayu manis, apabila kayu manis itu tidak diperas dan dipukul; ataupun merasakan kehangatan api, apabila batu baranya tidak terbakar habis. Pengetahuan dan kuasa dari Sang Pekerja yang hebat didapati dalam pengujian, yang melaluinya benda-benda belas kasihan-Nya diijinkan lewat. Penderitaan saat ini juga cenderung mempertinggi sukacita masa depan. Harus ada bagian-bagian yang gelap dalam sebuah lukisan agar keindahan bagian-bagian yang terang muncul. Dapatkah kita sangat diberkati di surga, bila kita tidak mengenal kutukan dosa dan dukacita dunia? Bukankah damai terasa lebih manis setelah konflik terjadi, dan istirahat lebih disambut setelah kerja keras? Bukankah kenangan akan penderitaan-penderitaan di masa lalu menambahkan kebahagiaan mereka yang dimuliakan? Ada banyak lagi jawaban lainnya yang menghibur atas pertanyaan yang membuka perenungan singkat kita, marilah kita merenungkannya sepanjang hari. +Dari narasi ini kita belajar perlunya fungsi manusia. Penangkapan ikan itu ajaib, tapi baik nelayan maupun kapalnya, bahkan alat memancingnya, tidak ada yang diabaikan; melainkan semuanya itu digunakan untuk menangkap ikan. Begitu pula saat menyelamatkan jiwa, Allah bekerja melalui sarana; dan selama ekonomi anugerah berjalan seperti saat ini, Allah puas dengan kebodohan pemberitaan Injil [[1 Korintus 1:21](http://alkitab.sabda.org/?1%20Korintus%201:21)] demi menyelamatkan mereka yang percaya. Ketika Allah bekerja tanpa alat-alat, sudah pasti Ia dimuliakan; tetapi Ia sendiri telah menetapkan suatu rencana dengan alat-alat yang melaluinya Dia paling diagungkan di bumi. Sarana itu sendiri tidak pernah berhasil. "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa." [[Lukas 5:5](http://alkitab.sabda.org/?Lukas%205:5)] Apa alasannya? Apakah mereka bukan nelayan yang menjalankan panggilan khusus mereka? Benar, tangan mereka bukannya belum berpengalaman; mereka mengerti jelas pekerjaan mereka. Apa mereka berjerih lelah tanpa keterampilan? Tidak. Apa mereka kurang kerja keras? Tidak, mereka telah berjerih lelah. Apa mereka kurang tekun? Tidak, mereka telah berjerih lelah sepanjang malam. Apakah laut sedang kekurangan ikan? Jelas tidak, karena segera setelah Guru datang, kawanan ikan berenang ke dalam jala. Jadi, apakah alasannya? Apakah karena tidak ada kekuatan dalam diri mereka sebagai sarana tanpa ada kehadiran Yesus? “Sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa.” [[Yoh 15:5](http://alkitab.sabda.org/?Yoh%2015:5)] Tetapi dengan Kristus kita dapat melakukan segalanya. Kehadiran Kristus menganugerahkan kesuksesan. Yesus duduk di kapal Petrus, dan kehendak-Nya, dengan pengaruh yang misterius, menarik ikan menuju jala. Ketika Yesus ditinggikan di dalam gereja-Nya, kehadiran-Nya adalah kekuatan dari gereja itu—sorak-sorak karena Raja ada di antara mereka [[Bilangan 23:21](http://alkitab.sabda.org/?Bilangan%2023:21)]. “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” [[Yoh 12:32](http://alkitab.sabda.org/?Yoh%2012:32)]. Marilah kita pagi ini pergi bekerja menjala jiwa, memandang ke atas dalam iman, dan melihat sekeliling dengan kegelisahan yang khidmat. Marilah kita berjerih lelah hingga malam tiba, kita tidak akan bekerja dengan sia-sia, karena Dia yang meminta kita menebarkan jala, akan memenuhinya dengan ikan. \ No newline at end of file