From 0dd70228f1c79afdc2d154787ba5e9be37b53974 Mon Sep 17 00:00:00 2001 From: "github-actions[bot]" <41898282+github-actions[bot]@users.noreply.github.com> Date: Mon, 22 Jul 2024 02:34:38 +0000 Subject: [PATCH] Update Daily Devotional --- README.md | 10 +++------- 1 file changed, 3 insertions(+), 7 deletions(-) diff --git a/README.md b/README.md index 0e9ceca..0969f59 100644 --- a/README.md +++ b/README.md @@ -1,13 +1,9 @@ -# Puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. [[Yesaya 37:22](http://alkitab.sabda.org/?Yesaya%2037:22)] +# Aku telah menjadi tuan atas kamu. [[Yeremia 3:14](http://alkitab.sabda.org/?Yeremia%203:14)] ![Header Image](https://alkitab.app/slice/sunrise.jpg) -> Minggu, 21 Juli 2024 +> Senin, 22 Juli 2024 -Diyakinkan oleh Firman Tuhan, warga Sion yang miskin menjadi berani, dan menggelengkan kepala mereka pada ancaman Sanherib yang sombong. Iman yang kuat memampukan hamba-hamba Allah melihat dengan hina tetapi tenang kepada musuh yang paling angkuh. Kita tahu bahwa musuh-musuh kita sedang mengusahakan hal-hal yang mustahil. Mereka berusaha menghancurkan kehidupan yang kekal, yang tidak dapat mati selama Yesus hidup; meruntuhkan benteng, melawan yang tak bisa dikuasai gerbang neraka. Mereka menendang ke galah rangsang [tongkat runcing] [[Kis 26:14](http://alkitab.sabda.org/?Kis%2026:14)] sehingga terluka sendiri, dan terburu-buru menghantam perisai TUHAN yang berlapis tebal [[Ayub 15:26](http://alkitab.sabda.org/?Ayub%2015:26)] sehingga mereka sakit sendiri. - -Kita tahu kelemahan mereka. Apakah mereka kalau bukan manusia? Apakah manusia kalau bukan ulat? Mereka menderu dan mengembang seperti gelombang laut, berbuih mengeluarkan rasa malunya sendiri. Ketika Tuhan bangkit, mereka akan terbang seperti sekam menurut arah angin, dan ditelan seperti onak berderak. Ketidakberdayaan mereka untuk merusak Allah dan kebenaran-Nya, akan membuat prajurit terlemah Sion tertawa menghina mereka. - -Di atas segalanya, kita tahu bahwa Yang Mahatinggi bersama kita, dan ketika Dia memperlengkapi diri-Nya dengan senjata, di manakah musuh-musuh-Nya? Jika Dia datang dari tempat-Nya, beling periuk dunia tidak akan lama berbantah dengan Pembentuknya. Tongkat besi-Nya akan meremukkan mereka hingga hancur seperti bejana tukang periuk, dan ingatan mereka akan binasa dari bumi. Maka pergilah, semua ketakutan, kerajaan aman di dalam tangan Raja. Mari bersorak-sorai, karena Tuhan memerintah, dan musuh-musuh-Nya akan menjadi bagai jerami untuk tumpukan kotoran. +Kristus Yesus digabungkan bersama umat-Nya di dalam kesatuan pernikahan. Dalam kasih Dia menikahi Jemaat-Nya sebagai perawan suci, jauh sebelum Jemaat jatuh di dalam kuk perhambaan. Dia bekerja keras dengan penuh bara kasih sayang seperti yang dilakukan Yakub demi Rahel, hingga seluruh harga pembeliannya dilunasi, dan sekarang, setelah menemukan Jemaat melalui Roh-Nya, dan membawa Jemaat untuk mengenal dan mencintai-Nya, Dia menunggu saat-saat yang mulia ketika kebahagiaan mereka disempurnakan pada perjamuan kawin Anak Domba. Mempelai laki-laki yang mulia belum mempersembahkan kelengkapan dan kesempurnaan tunangannya di hadapan Keagungan surga; Belum pula mempelai wanita benar-benar memasuki kenikmatan martabat sebagai istri-Nya dan sang ratu: dia masih seperti pengembara di dunia celaka, penghuni kemah-kemah Kedar; tetapi saat ini pun, dia adalah pengantin, mempelai Yesus, dekat dengan hati-Nya, berharga di mata-Nya, tertulis di tangan-Nya, dan bersatu dengan pribadi-Nya. Di atas bumi, Tuhan memberikan semua kasih sayang-Nya kepada mempelai perempuan sebagai Suami. Tuhan memberi rezeki yang melimpah untuk keinginan mempelai tersebut, membayar semua hutangnya, mengizinkannya untuk mengadopsi nama-Nya, dan ambil bagian dalam kekayaan-Nya. Tidak pernah Dia bertindak sebaliknya padanya. Kata cerai tidak pernah Dia sebutkan, sebab “Dia membenci perceraian.” [[Maleakhi 2:16](http://alkitab.sabda.org/?Maleakhi%202:16)] Kematian harus memutuskan ikatan perkawinan antara ciptaan-ciptaan yang paling saling mengasihi sekalipun, tetapi tidak bisa memutus hubungan dalam pernikahan yang kekal ini. Di dalam surga, mereka tidak menikah, melainkan seperti malaikat-malaikat Allah; tetapi ada satu pengecualian menakjubkan terhadap peraturan ini, bahwa di dalam Surga, Kristus dan Jemaat-Nya akan merayakan upacara pernikahan yang penuh sukacita. Kedekatan ini akan bertahan lama, sehingga lebih dekat daripada pernikahan duniawi. Meskipun cinta seorang suami [duniawi] tidak akan pernah menjadi sedemikian murni dan sungguh-sungguh, biarlah ini menjadi gambaran redup api yang membakar di dalam hati Yesus. Melampaui semua pernikahan manusia, terjadi keterikatan mistis terhadap Jemaat, yang mana Kristus meninggalkan Bapa-Nya, dan menjadi satu daging dengan Jemaat. \ No newline at end of file